Buku “Memoar of Jeddah (How Can I not Love Jeddah?)”

Posted on October 27, 2013 by

3


Dear all,

Salah satu kontributor utama di blog ini, yaitu saya sendiri, Jihan Davincka, baru-baru ini telah menerbitkan buku mengenai kota Jeddah :).

MoJ foto pembeli

Buku ini awalnya lahir sejak saya dan keluarga telah memutuskan untuk pindah dari kota Jeddah. Saat ini, saya dan suami beserta anak-anak bermukim di Irlandia.

Kala sudah ada kepastian harus hengkang dari Jeddah, ide menuangkan pelajaran-pelajaran penting yang dituai selama tinggal di Jeddah mulai ada. Begitulah asal mulanya “Memoar of Jeddah” dituliskan.

Banyak yang ‘berat’ dan mengesalkan, tapi kesannya justru dalam banget. Hampir tiap hari, di sebulan terakhir tinggal di Jeddah, terangkai banyak cerita dalam draft.

Kesal suka disangka ‘embak’? Beragam pengalaman yang bikin gondok? Kita pun jadi memahami sepenuhnya … “People with bad behaviour only exist to remind us not to do the same thing” .

Bete dilecehkan karena penampilan? Tekankan kepada diri sendiri untuk tidak seenaknya menilai orang dengan cara yang sama. Inspirasi yang ini bisa ditemukan di Chapter 3 buku “Memoar of Jeddah” –> “(Never) Judge a Book by Its Cover.”

Apa iya orang-orang Arab itu kasar-kasar semua? Nah, jangan sampai mendengar cerita segelintir orang membuat kita bermain-main terlampau jauh dengan stereotip.

Inspirasi tentang pengalaman pribadi saya berupa interaksi langsung orang-orang Arab selama di Jeddah, ada di chapter 8, “People We Haven’t Met Yet.”

Anugerah di tengah keterbatasan kehidupan perempuan di Saudi jauh lebih besar, salah satunya ada di 2 chapter favorit sang penulis. Yang pertama di chapter 2, “Saat Ka’bah Hanya Berjarak Satu Jam Saja.” Dan di chapter paling panjang, terukir dalam 20 halaman penuh, kisah “Naik Haji via Jeddah” dari hari pertama hingga hari ke-6 prosesi haji.

Kehidupan khas ala Saudi yang mungkin tak ada di tempat lain ada di chapter 4, “Ngabuburit ala Orang Arab” dan chapter 7, “Bergaya dengan Abaya.”

Tempat liburan hanya ada di Mekkah dan Madinah? Waduh, berarti belum pernah tinggal di Jeddah. Dari chapter 11-16, silakan dinikmati pesona lain Saudi selain 2 kota suci tadi .

Cerita jalan-jalan, lengkap dengan foto-foto. Walau dicetak hitam putih.

Chapter sisanya, berinti sama, bahwa kita sering terjebak dalam paradigma, “katanya, katanya, katanya…” Ingatlah salah satu mutiara pembelajaran dari Sayyidina Ali, bahwa, “Manusia memusuhi apa yang tidak diketahuinya.”

Bukunya ditutup dengan kesimpulan panjang lebar yang bisa dipadatkan dalam satu kalimat … “Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, mungkin saja itu keberuntunganmu” .

Chapter penutup, chapter 18 : “When One Door Closes, Another Opens.”

Demikianlah curhat sang penulis selama tinggal di Jeddah dipersembahkan dalam 18 chapter tulisan di dalam sebuah buku bertajuk, “Memoar of Jeddah, How Can I Not Love Jeddah?”

Terbit tanggal 16 september 2013, sudah bisa didapatkan di toko-toko buku gramedia di seluruh Indonesia. Harganya sekitar 29 ribu rupiah. Mendapat diskon 10-15% bila dibeli via toko-toko buku online : inibuku.com, grazera.com, gramediaonline.com, parcelbuku.net dsb.

Selamat membaca 🙂

Regards
-Jihan Davincka-

Cover final Memoar of Jeddah

Posted in: Random Info